"IONIC SILVER GT" pilihan tepat untuk kesehatan anda sekeluarga

AIR ION PERAK MERUPAKAN ANTI MICROBACTERIAL YANG SANGAT HANDAL UNTUK MENGATASI VIRUS, H1N1, H5N1, ANTHRAX, HEPATITIS C, KUMAN KEBAL MRSA, AMANDEL, JERAWAT, PARASIT, JAMUR DAN, REAKSI SANGAT CEPAT, DALAM PENCEGAHAN & PENGOBATAN SEPERTI, FLU, PILEK, BATUK, DEMAM, LUKA POTONG, TUNTAS HANYA DALAM HITUNGAN MENIT!!!

Minggu, 27 Maret 2011

segera atasi luka bakar dengan IONIC SILVER GT...

Ionic silver gt obat luka bakar aksi cepat dan tanpa bekas..

Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit (inbalance elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka (scar).


Diagnosis

Diagnosis luka bakar harus meliputi:

  1. Etiologi
  2. Derajat luka bakar
  3. Luas luka bakar

Etiologi

Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal:

  1. Panas (misal api, air panas, uap panas)
  2. Radiasi
  3. Listrik
  4. Kimia
  5. Laser
Bahan kimia chemicals yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat atau basa kuat acids atau bases.[1] Luka bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida]], silver nitrate, dan bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).[2] Asam hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.[3]

Derajat Luka Bakar

Klasifikasi dari derajat luka bakar yang banyak digunakan di dunia medis adalah jenis "Superficial Thickness", "Partial Thickness" dan "Full Thickness" dimana pembagian tersebut didasarkan pada sejauh mana luka bakar menyebabkan perlukaan apakah pada epidermis, dermis ataukah lapisan subcutaneous dari kulit. Pengklasifikasian luka tersebut digunakan untuk panduan pengobatan dan memprediksi prognosis 'Tael 1. Deskripsi dari klasifikasi luka bakar .

Klasifikasi baru klasifikasi tradisional kedalaman luka bakar bentuk klinis
Superficial thickness Derajat 1 Lapisan Epidermis Erythema( kemerahan ), Rasa sakit seperti tersengat, blisters( Gelembung cairan )
Partial thickness — superficial Derajat 2 Epidermis Superficial (Lapisan papillary) dermis Blisters ( Gelembung cairan ), Cairan bening ketika gelembung dipecah, dan rasa sakit nyeri
Partial thickness — deep Deep (reticular) dermis Sampai pada lapisan berwarna putih, Tidak terlalu sakit seperti superficial derajat 2. sulit dibedakan dari full thickness
Full thickness Derajat 3 atau 4 Dermis dan struktuir tubuh dibawah dermis Fascia, Tulang, or Otot Berat, adanya eschar seperti kulit yang melelh, cairan berwarna , tidak didapatkan sensasi rasa sakit

Luka bakar juga harus diklasifikasikan sesuai dengan TBSA ( total body surface area ), dengan mempertimbangkan daerah dengan luka bakar jenis partial thickness atau full thickness (Luka bakar jenis superficial thickness tidak banyak digunakan).

Luas Luka Bakar

Dalam dunia kedokteran perkiraan luas luka bakar yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan metoda rule of Nine dari wallace dengan membagi tubuh seseorang yang terkena luka bakar menjadi beberapa area.

Manajemen

Pre Hospital

Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matika sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Janga membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis

Hospital

Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.

  1. Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.
  2. Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae
  3. Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter.

Formula Baxter

  1. Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar
  2. Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutny

Referensi

  1. ^ Chemical Burn Causes emedicine Health Accessed February 24, 2008
  2. ^ Chemical Burn Causes eMedicine Accessed February 24, 2008
  3. ^ Hydrofluoric Acid Burns emedicine Accessed February 24, 2008

bagaimana ionic silver bekerja sebagai antimikroba


Experts: It’s the Silver Ion That Gives Colloidal Silver Its Antimicrobial Power...

You’ll find some people on the internet claiming that the ionic form of colloidal silver doesn’t work.

But ionic silver is the #1 most popular form of colloidal silver in the world today because, simply stated it’s the most effective form.

Here’s what the experts have to say about the powerful infection-fighting qualities of ionic silver:

"The antimicrobial properties of silver are due to the silver ion..."

-- Romans, I.B. 1954. Oligodynamic metals. In Antiseptics, Disinfectants, Fungicides, and Chemical and Physical Sterilization. Philadelphia, Lea & Febiger, 388-428.

-------------------------------------------

"Silver ions are bactericidal, antifungal, protozoicidal, and active against herpes simplex virus."

-- Russell, A.D., et al. 1994. Antimicrobial activity and action of silver. Progress in Medicinal Chemistry, 31, 351-370.

-------------------------------------------

"...the microbicidal activity of silver is significantly ion influenced.

-- Simonetti, N., et al. 1992. Electrochemical Ag+ for preservative use. Applied and Environmental Microbiology, 58(12), 3834-3836.

-------------------------------------------

"To be bactericidal, the silver must be available as a solution, and the efficacy of the solution is dependent on the concentration of silver ions present in the solution…silver is effective against a broad range of antibiotic-resistant organisms, which is expected because silver has been regularly found to be effective against antibiotic-resistant organisms”.

-- Wright, J. Barry, Lam, Kan, and Burrell, Robert E. 1998. Wound management in an era of increasing bacterial antibiotic resistance: a role for topical silver treatment. American Journal of Infection Control, 26(6), 572-577.

-------------------------------------------

“Beginning in 1973, in vitro studies demonstrated that such ions were an effective antibiotic with a very broad spectrum and favorable quantitative evaluations compared with synthetic antibiotics…The failure of other nontoxic metal ions to produce a similar alteration with the same electrical parameters strongly indicates that the electrically generated silver ion is the agent responsible for the observed cellular changes…Healing rates in these wounds are significantly accelerated and are accompanied by enhanced healing of the bone, soft tissue, nerve, and skin, with replacement of missing tissues by histologically normal tissues…The responsible agent for these cellular effects is believed to be the electrically generated silver ion”.

-- Becker, Robert O. 2000. Effects of electrically generated silver ions on human cells and wound healing. Electro- and Magnetobiology, 19(1), 1-19.)

-------------------------------------------

"Silver ions were more effective at inhibiting bacteria than platinum, gold, copper and stainless steel ions."

-- Spadaro, J.A., et al. 1974. Antibacterial effects of silver electrodes with weak direct current. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 6(5), 637-642.)

-------------------------------------------

“The Ag+ filler showed significantly more antibacterial activity than the control filler without silver ions…The findings indicate that the antibacterial effect is due to silver ions released from the Ag+-containing filler.” (Yamamoto, Kohji, et al. 1996. Antibacterial activity of silver ions implanted in silicone dioxide filler on oral Streptococci.

-- Dental Materials, 12: 227-229.

-------------------------------------------

“It has been shown shown that the ionic portion of a colloidal silver protein is the germicidal component.”

-- Sollman, Torald, and J.D. Pilcher 1924. Organic, protein and colloid silver compounds: Does the “colloidal silver” become available as antiseptic? Journal of Laboratory and Clinical Medicine. 10:38-42.

-------------------------------------------

"...the bactericidal power of CS (colloidal silver) is due to the silver ion."

-- Uegaki, Shingo. 1930. Influence of the blood constituents on the bactericidal power of colloidal silver. Japanese Journal of Experimental Medicine. 8: 573-613.)

-------------------------------------------

"Silver is a disinfectant for non-spore forming bacteria at concentrations about 1000 times lower than the levels at which it is toxic to mammalian life. ...The ionic form of silver is necessary."

-- British Columbia Ministry of Environment, Ambient Water Quality Criteria for Silver, Environmental Protection Department, February 19, 1996

-------------------------------------------

“In the present paper we show that silver ions inhibit the respiratory chain of E. coli. The most sensitive site of inhibition was between the bcytochromes and cytochrome a,. A further site of inhibition was located between the site of substrate interaction with the respiratory chain and flavoprotein.”

-- “The Effect of Silver Ions on the Respiratory Chain of Escherichia coli,” P. D. Bragg and J. D. Rainnie, Department of Biochemistry, University of British Columbia

-------------------------------------------

“…conversion of silver to silver ions is necessary for efficacy.”

-- Albert T. McManus, MD, Chief of Microbiology, Brooke Army Medical Center, Fort Sam Houston, Texas, Army Burn Center, United States Army Institute of Surgical Research

-------------------------------------------

"Ionic silver, although technically a colloidal, does seem to offer more beneficial properties than the traditional colloidal silver. Ionic silver can be generated by electrolyzing the silver metal or dissolving silver compounds and appears to have superior antimicrobial activity.

One of the reasons for this, in addition to the charge of the particles, might be that ‘silver ions in solution offer a greater surface area because of the fact that they are individual atoms, not clusters of atoms as seen in a colloid.’ This means that ‘they react more quickly and readily,’ and since they ‘are relatively smaller than colloidal particles, they will penetrate…more rapidly and effectively.’”

-- S.M. Foran, Therapeutic Properties of Silver: an Historical and Technical Review

-------------------------------------------

"Silver compounds have a wide variety of uses as caustics, astringents, antiseptics, and germicides. Their activity resides in the silver ion, which is a protein precipitant [in that] it is toxic to bacteria by precipitating the protein in the bacteria protoplasm.”

-- Handbook of the Hospital Corps of the United States Navy, 1953

-------------------------------------------

All silver-based antimicrobials act against bacteria through the action of silver ions (Ag+). The effect of silver ions against microorganisms is well established and is referred to as the oligodynamic effect. Silver ions interact with bacteria cells through 3 mechanisms:

1. Damage cell membrane

2. Displace Ca2+ and Zn2+ ions

3. Interact with sulphur, oxygen or nitrogen

Silver ions are active against a broad range of gram-positive and gram-negative bacteria. Unique qualities of silver ions are: Low risk for bacteria resistance, effective in very low concentrations, no human toxicity

-- Dr. Murray J. Height, Ph.D, Chief Technology Officer, HeiQ Materials, Silver Nanotechnology Working Group

[All quotes were taken from the Experts Quotes page or the Clinical Studies page at The Silver Edge web site.]

Silver Ions Rule!

The bottom line is that silver ions flat out rule.

That’s not to say other forms of colloidal silver – such as particulate, or metallic silver, or silver proteins, or silver citrate, etc. – are ineffective. They aren’t.

But they are only effective to the extent that they release silver ions in the system. The more silver ions they release, the more effective they are.

So the next time someone tries to tell you ionic silver is “ineffective,” show them this article and watch ‘em squirm.

Helpful Links:

Video: Learn How to Make Micro-Particle Colloidal Silver

.999 Fine Pure Silver Wire for Making Colloidal Silver

Get Your FREE Colloidal Silver “Safe Dosage” Report

Join the Colloidal Silver Secrets Group on Facebook

The New Micro-Particle Colloidal Silver Generator

Subscribe to the Colloidal Silver Secrets Ezine

Make Your Own Colloidal Silver Inexpensively

Real-Life Colloidal Silver Success Stories

Colloidal Silver Update (News & Views)

The Ultimate Colloidal Silver Manual

The Colloidal Silver Secrets Video

Colloidal Silver Kills Viruses

Colloidal Silver Cures MRSA

Colloidal Silver Secrets blog

Meet Steve Barwick

Jumat, 25 Maret 2011

SINUSITIS MEMBANDELLL....??? TENANG ..TUNTASKAN DENGAN IONIC SULVER GT

TUNTASKAN SINUSITIS DENGAN IONIC SULVER GT

Sinusitis berasal dari akar bahasa Latinnya, akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi).

Secara klinis sinusitis dibagi atas :

  1. Sinusitis akut
  2. Sinusitis subakut
  3. Sinusitis Kronis

Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis :

  • Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), Segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis
  • Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar)

Fenomena perkembangan kasus Penyakit Sinusitis


Penyedia layanan kesehatan melaporkan hampir 32 juta kasus infeksi sinus kronis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit setiap tahun.
Bahkan lebih mengejutkan adalah bahwa Amerika menghabiskan $ 5800000000 setiap tahun biaya kesehatan yang berhubungan dengan pengobatan infeksi sinus.


Sebagian besar uang ini dihabiskan untuk konsultasi dokter dan akhirnya pada antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Sayangnya, antibiotik tidak menangani penyebab paling banyak penyakit sinusitis kronis. Keadaan ini dapat memicu rasa frustrasi pada pasien yang masih menderita gejala infeksi sinusitis kronis yang mereka harapkan dapat disenyembuhkan.

Penyebab Sinusitis kronis yang paling sering

Sinus infeksi dapat disebabkan oleh berbagai patogen. Beberapa di antaranya adalah bakteri, jamur dan virus. Menariknya, hampir semua orang yang menderita infeksi sinus kronis memiliki satu penyebab yang sama, jamur.


Pada tahun 1999, The Mayo Clinic merilis terobosan baru tentang kemungkinan penyebab hampir semua kasus infeksi sinus kronis.

Jamur, Antibiotik dan Resistensi antibiotik

Jika Anda pergi ke dokter mencari obat infeksi sinus, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik terlepas dari apa yang menyebabkan infeksi sinus .

Hal ini sangat disayangkan, karena antibiotik hanya efektif terhadap jenis tertentu bakteri. Antibiotik tidak efektif terhadap infeksi sinus jamur atau jenis jamur dan mereka bahkan mungkin merangsang pertumbuhan pada kasus-kasus tertentu.


Selain itu, banyak antibiotik menjadi tidak efektif karena semakin banyak bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik.

Los Angeles Times menyatakan: ". ... Dalam dekade terakhir, sebuah perlawanan yang luas untuk Antibiotik telah mulai muncul Dan karena bakteri dapat mentransfer gen di antara mereka sendiri, para ahli hanya berharap perlawanan untuk tumbuh ..."


Silver - The Natural Anti-mikrobial

Silver adalah mineral alami yang menurut studi klinis telah membuktikan mampu menghilangkan ratusan jenis penyakit yang dsebabkan oleh bakteri, jamur, parasit dan virus.

Menurut pelopor koloid Silver Dr Henry Crooks, "koloid perak sangat kuat sebagai anti-virus. Pada tes laboratorium ia menemukan bahwa" semua jamur, virus, bakteri, streptococcus, staphylococcus, dan organisme patogen lainnya tewas dalam tiga atau empat menit. Bahkan, tidak ada mikroba diketahui bahwa tidak dibunuh oleh perak koloid dalam enam menit atau kurang dalam suatu pengenceran part per juta. "


Hari ini, perak sedang digunakan dalam berbagai cara dengan memanfaatkan kemampuannya sebagai antimikroba.

Infeksi Sinus sembuh dengan Cara Alami


Kami menawarkan pendekatan yang tidak masuk akal untuk mengatasi infeksi sinus Anda. solusi ionic perak koloid kami adalah suplemen mineral 100% alami untuk digunakan dalam mengembalikan dan menjaga kesehatan sinus dengan tingkat ke amanan yang tinggi dan efektif. produk ini mudah digunakan dan non-adiktif. Pelanggan rata rata mengatakan bahwa mereka sangat senang dengan hasil kesehatan positif yang telah mereka capai saat menggunakan Silver Sinus.



Kami menjamin bahwa Anda akan dapat menghilangkan gejala infeksi sinus Anda cepat! Kami memiliki ribuan pelanggan yang puas yang telah mampu memutus rantai penggunaan antibiotik dan menghilangkan infeksi berulang atau kronis mereka sinus.

Senin, 21 Maret 2011

sesak nafas./asma..?? bagaimana mengatasi..??


Asma bronkial..gejala dan penyebab..

Asma adalah kondisi kronis (umumnya terkait dengan manusia, tetapi juga kontroversial yang didiagnosis di housepets seperti kucing) melibatkan sistem pernapasan di mana saluran napas kadang-kadang mengalamai konstriksi, meradang, dengan jumlah lendir yang berlebihan, sering di sebabkan oleh satu atau lebih pemicu. Episode ini mungkin dipicu oleh hal-hal seperti terpapar alergen seperti udara dingin, udara hangat, parfum, udara lembab, olahraga atau tenaga, atau stres emosional. Pada anak-anak, yang paling sering memicu adalah penyakit virus seperti yang menyebabkan penyempitan saluran udara cold.Hal ini sering menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, sesak dada, dan batuk. Penyempitan saluran napas merespon bronkodilator.

Asma bronkial adalah salah satu penyakit yang paling umum pada anak-anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan asma belum diteliti dalam populasi pedesaan. Serangan asma bronkial terutama datang pada pada pagi hari ketika pasien tiba-tiba terbangun dengan perasaan ketakutan dan panik. Dia terbangun dengan tiba-tiba sangt sulit bernafas. Dia mungkin terburu-buru untuk membuka jendela untuk mengambil udara segar dalam, karena menjadi sulit untuk bernapas di ruang tertutup. Serangan itu dapat berlangsung selama beberapa jam atau dalam beberapa kasus untuk beberapa hari sebelum mereda, dan, pada tahap awal penyakit, pasien merasa normal setelah serangan itu. Dalam kasus kronis asthmma pasien penderita asma memperoleh tampilan khas - wajah pucat dan badan kurus (sangat tipis dan kekurangan gizi).

Gejala Asma bronkial

Terutama, asma dimanifestasikan oleh penyempitan saluran pernafasan yang tiba-tiba dan berkepanjangan, yang lebih penting, ketika mengeluarkan nafas; gejala ini mengakibatkan hiperinflasi. Kapasitas total paru (TLC), kapasitas residu fungsional (FRC), dan volume residu (RV) meningkat.

Gejala dapat terjadi secara spontan atau dapat dipicu oleh infeksi saluran pernafasan udara dingin, asap rokok atau polutan lain, stres atau kecemasan, atau oleh alergi makanan atau alergi obat. Otot-otot dari pohon bronkus menjadi ketat dan lapisan saluran udara menjadi bengkak, mengurangi aliran udara dan menghasilkan suara tersengal-sengal. Produksi lendir meningkat.

Kecuali dalam kasus yang parah, gejala sesekali. Durasi dan keparahan gejala asma sangat bervariasi dari waktu ke waktu dan dari pasien ke pasien. Gejala mungkin sebentar-sebentar, dan mereka dapat berlangsung hanya beberapa menit atau hari. Pada kasus yang parah, mungkin gejala konstan dan persisten.

Gejala asma dapat dibawa oleh puluhan hal yang berbeda, dan apa yang menyebabkan asma flare-up di satu orang mungkin tidak repot-repot lagi sama sekali. Hal-hal yang memicu gejala asma disebut pemicu.

Penyebab Asma bronkial

Asma disebabkan oleh peradangan pada saluran udara. Ketika serangan asma terjadi, otot-otot sekitar saluran udara menjadi ketat dan lapisan saluran udara membengkak. Hal ini akan mengurangi jumlah udara yang dapat melewati, dan dapat mengakibatkan suara mengi.

Paparan berbagai iritasi pekerjaan (misalnya, uap, debu, gas, asap, asap tembakau, polusi udara) juga dapat memperburuk atau menyebabkan asma.
Penelitian tentang mutasi genetik menjelaskan pada sifat sinergis mutasi beberapa jalur fisiologi asma, terutama yang terkait dengan peran platelet-activating hydrolyses faktor, agen menetralisir intrinsik platelet-activating factor pada manusia yang paling (ALA Utah, 2000).

Ionic silver gt dapat mengobati asma bronkial anda dengan aman..

Suplemen Koloid perak dapat digunakan untuk mengobati penderita asma. Menurut Tim Yahudi Penelitian Medis Nasional, perak koloid dan sifat anti-bakteri dapat mengobati dan membunuh bakteri di paru-paru pasien asma. Penelitian tim menegaskan bahwa bakteri tidak menyebabkan disfungsi paru-paru pada penderita asma dan oleh karena itu, suplemen koloid perak bisa menjadi terobosan dalam memerangi bakteri.