"IONIC SILVER GT" pilihan tepat untuk kesehatan anda sekeluarga

AIR ION PERAK MERUPAKAN ANTI MICROBACTERIAL YANG SANGAT HANDAL UNTUK MENGATASI VIRUS, H1N1, H5N1, ANTHRAX, HEPATITIS C, KUMAN KEBAL MRSA, AMANDEL, JERAWAT, PARASIT, JAMUR DAN, REAKSI SANGAT CEPAT, DALAM PENCEGAHAN & PENGOBATAN SEPERTI, FLU, PILEK, BATUK, DEMAM, LUKA POTONG, TUNTAS HANYA DALAM HITUNGAN MENIT!!!

Kamis, 17 Maret 2011

BAGAIMANA MENYEMBUHKAN DISENTRI DENGAN IONIC SILVER GT...

Pengertian Disentrie..

Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah [1]. Gejala-gejala disentri antara lain adalah:

  • Buang air besar dengan tinja berdarah
  • Diare encer dengan volume sedikit
  • Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
  • Nyeri saat buang air besar (tenesmus)
Etimologi
  1. Bakteri (Disentri basiler)
    • Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella [2].
    • Escherichia coli enteroinvasif (EIEC)
    • Salmonella
    • Campylobacter jejuni, terutama pada bayi
  2. Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun
Patogenesis

Transmisi : fecal-oral, melalui : makanan / air yang terkontaminasi, person-to-person contact.

Disentri basiler

Shigella dan EIEC

Salmonella

Campylobacter jejuni

Disentri amoeba


Manifestasi Klinis

Disentri basiler

  • Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja.
  • Panas tinggi (39,5 - 40,0 C), kelihatan toksik.
  • Muntah-muntah.
  • Anoreksia.
  • Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB.
  • Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan sepsis (kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi).

Disentri amoeba

  • Diare disertai darah dan lendir dalam tinja.
  • Frekuensi BAB umumnya lebih sedikit daripada disentri basiler (≤10x/hari)
  • Sakit perut hebat (kolik)
  • Gejala konstitusional biasanya tidak ada (panas hanya ditemukan pada 1/3 kasus).
Diagnosis

Diagnosis klinis dapat ditegakkan semata-mata dengan menemukan tinja bercampur darah. Diagnosis etiologi biasanya sukar ditegakkan. Penegakan diagnosis etiologi melalui gambaran klinis semata sukar, sedangkan pemeriksaan biakan tinja untuk mengetahui agen penyebab seringkali tidak perlu dilakukan karena memakan waktu lama (minimal 2 hari) dan umumnya gejala membaik dengan terapi antibiotika empiris.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan :

  • Pemeriksaan tinja
    • Makroskopis : suatu disentri amoeba dapat ditegakkan bila ditemukan bentuk trofozoit dalam tinja
    • Benzidin test
    • Mikroskopis : leukosit fecal (petanda adanya kolitis), darah fecal .
  • Biakan tinja :
    • Media : agar MacConkey, xylose-lysine deoxycholate (XLD), agar SS.
  • Pemeriksaan darah rutin : leukositosis (5.000 – 15.000 sel/mm3), kadang-kadang dapat ditemukan leukopenia.
Penatalaksanaan

1. Perhatikan keadaan umum anak, bila anak appear toxic, status gizi kurang, lakukan pemeriksaan darah (bila memungkinkan disertai dengan biakan darah) untuk mendeteksi adanya bakteremia. Bila dicurigai adanya sepsis, berikan terapi sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak. Waspadai adanya syok sepsis. 2. Komponen terapi disentri : a. Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit. b. Diet c. Antibiotika d. Sanitasi

Ad. a. Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit

Seperti pada kasus diare akut secara umum, hal pertama yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan disentri setelah keadaan stabil adalah penilaian dan koreksi terhadap status hidrasi dan keseimbangan elektrolit.

Ad. b. Diet

Anak dengan disentri harus diteruskan pemberian makanannya. Berikan diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggal tinggi vitamin A (200.000 IU) dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan disentri, terutama pada anak yang diduga mengalami defisiensi. Untuk mempersingkat perjalanan penyakit, dapat diberikan sinbiotik dan preparat seng oral8,9. Dalam pemberian obat-obatan, harus diperhatikan bahwa obat-obat yang memperlambat motilitas usus sebaiknya tidak diberikan karena adanya risiko untuk memperpanjang masa sakit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar